Rabu, 11 April 2012

Coretan Pendek : “SIHIR SANG PENJAGA TOKO”


Kring.. kring..kring..krrriing.. suara berdering itu tiba-tiba muncul tepatnya dari benda hitam yang biasa kupakai untuk telponan,sms an atau internetan. Aku meraba-rabanya entah itu dimana aku simpan, suara itu terus berdering. Ternyata ada dibawah boneka yang tepatnya berada di sampingku. Dengan mata yang masih sayup-sayup ku angkat ponselku itu. Di kejauhan sana ada seseorang suaranya sendu-sendu  melontarkan salam. Dan kujawab salamnya. Zya zya zya ..bangun hey shalat subuh. Begitulah yang diucapkan seseorang ,entah itu siapa aku belum melihat nama pemanggilnya karean aku menjawab telpon itu dalam keadaan mataku yang masih sayup-sayup. Langsung saja ku mengiya kannya. Setelah kubangun lalu ku melihat ponsel ternyata yang membangukan adalah teman.

Alhamdullihah ada yang mengingatkan,semoga Allah yang membalas kebaikannya. Biasanya kalau liburan selalu saja tidur sampai matahari pun seraya di ubun-ubun itupun kalau kemarinnya kecapean karena banyak kegiatan. Kini kubangun dan melangsungkan shalat subuh. Hemz..terasa ada yang berbeda hari ini, padahal hari ini banyak kegiatan yang harus ku jalani. Mulai dari beres-beres rumah, harus ke sekolah bersih-bersih dan beresin kelas, mau anter temen ke salon dan lain-lain dc.. Tapi anehnya segudang kegiatan membuatku semangat. Subhanallah ada apa ini, seperti tak biasanya. Ya semoga Allah selalu meridhai apa yang akan kaki ini langkahkan dan apa yang diri ini kerjakan.



Setelah beres-beres rumah dan tak lupa mandi, lalu aku bergegas ke Sekolah. Eitsss tak lupa shalat duha dulu sebelum berangkat sekolah, seperti biasanya setelah duha ada doa-doa khusus yang dipanjatkan,dan tak lupa aku mensyukuri rasa bahagiaku hari ini dalam untaian doa dalam duha. Setelah shalat selesai, barulah pergi ke Sekolah.
Ternyata di Sekolah banyak siswa yang lain, dirasa hanya kelas ku saja yang datang di hari libur, ternya masih banyak pula. Subhanallah pada semangat semoga Allah meridhai kebaikannya itu.
Di kelas juga ternyata pada kompak, meskipun yang di informasikan hanya akhwat yang  harus datang, ternyata para ikhwannya pun datang. Subhanllah semoga kekompakan ini terus terjaga. Ridhailah ya Rabbana, sesungguhnya kau maha pemilik segala sesuatu dan maha berkehandak atas segala sesuatu.
Tak menunggu lama kami pun bergegas membersihkan hingga menata kelas. Canda tawa sempat menghiasi di sela-sela kerja kami. Gurauan-gurauan menghangatkan suasana, bak sebuah keluarga yang sudah lama tinggal. Indah rasanya bila terus seperti ini.
Diantara kegiatan demi kegiatan hingga sampai detik itu terus ku syukuri, entah itu rasa bahagia yang telah bersemai sejak aku bangun tidur, atau entah apa itu. Namun memang ada yang berbeda hari itu, semua yang ada terus ku syukuri. Subhanallah ya Rabbana masih adakah yang kau simpan untuk bahagiaku di hari ini. Bilamana ada trimakasih ya Rabbana, bilapun tidak ku pun merasa cukup dengan bahagia mu detik ini.
Memang terasa indah hari itu. Pagi menyambut dengan lantunan seruan-Nya, cahayanya yang merona menghiasi jagad-Nya, sungguh indah terasa. Puji syukur padamu ya Rabbana.



Eiittttsssss tidak sampai situ saja. Masih ada kegiatan lain yang menunggu ku dan ternyata bahagia pun telah menuggu dan siap menyapa.
Karena aku dan temanku Desva akan pergi ke salon dan ada kepentingan lainnya juga,aku bersamanya meminta izin pada teman-teman yang lain. Alhamdullilah di izinkan untuk pulang duluan.
Diperjalana kami mendengar lantunan nan syahdu memanggil-manggil suatu kaum bak seorang ibu memanggil-mangil anaknya dengan penuh kasih sayang. Ternyata lantunan itu memanggil-manggil kami umat muslim untuk menghadap-Nya.
Sebelum melanjutkan kegiatan, kami bergegas melangsungkan shalat. Setelah shalat barulah kami melanjutkan perjalanan. Seperti jadwal sebelumnya yakni pergi ke salon,,hee..
Sang surya telah melancong jauh tepat seperti diatas ubun-ubun. Subhanallah begitu teriknya hari itu. Dan akhirnya tiba juga di tempat yang dituju, tapi sayang karena hari libur banyak juga yang berkunjung ke salon itu. Kami menunggu diluar. Tiba-tiba kami teringat sebuah benda sepertinya gagah, dipasang di setiap sudut instansi-instansi, hemzzz iya itu dia burung garuda, tepatnya seperti itu. Ternyata di kelas sosok gagah itu belum ada. Kami memutuskan mencarinya di sebuah toko di dekat salon itu berada.


Heee .. petualangan dimulai.. wow,, kayak superman saja berpetualang memberantas kejahatan.. ya..ini juga sama mau memberantas kejahatan hati..hheee..

Aku dan teman ku berkeliling mencari toko terdekat yang menyediakan gambar si gagah itu.. di sudut keramaian ada sebuah toko yang menjual alat tulis sekolah dan kami pun beranjak menghampiri toko itu. Ahaa Subhanallah cakepnya tuhh ikhwan ( hanya dalam hati kok). Coba bilang akh ke temen kali aja sependapat..ehh ternyata ..
            “ Tuh penjaganya cakep juga ya” kata ku dengan pelan..
Dengan polosnya teman menjawab..
            “ Iyaaaa beneeerrrr………………”
Aha sependapat juga ternyata.
Lalu teman menyuruhku menanyakan gambar sigagah itu. Subhanallah anehnya ini mulut gak bisa bicara sedikitpun.. mau bicara susah juga, baru kali ini kayak gini. Eheee…
Ternyata teman juga sama saja. Duhh seperti di sihir,, dan seperti mimpi di kerajaan dongeng. Kami kebingungan, mau bertanya malu, kalau tidak yaaaa nanti tak jadi beli si gagahnya… waduhh.. tiba-tiba ada seseorang bapak-bapak berbadan gemuk dengan senyum sumringah menanyakan maksud kami untuk membeli apa, mungkin yang punya toko, dan kami pun langsung menjawabnya yakni ingin mencari gambar garuda. Subhanallah itu tidak susah bicara, kenapa tadi susah, anehh..
Dan si bapak itu mempersilahkan kami masuk dan mencari burung garuda sendiri. Alhamdulilah ada. Karena sudah ketemu dan kamipun kembali keluar… ketika kami akan beranjak ke pintu, si penjaga toko yaa si Ikhwan itu berjalan ke tempat kami berdiri, ,, dia menatap kami yaa sepertinya begitu dan………. Ting ting ting ting.. ahaaa matanya berkedip satu seperti kelilipan atau entah apa itu, aneh. Ziiiiaaaahhhh tuh ikhwan kok genit, atau kelilipan yaa….
Serentak dalam hati “ikkkhhhhhhh ILFIL dehhh”.. tak lama beranjak dari pintu spontan aku berkata ILFIL.. tanpa di sadari ucapan ku terdengar jelas oleh pengunjung toko lainnya dan mereka serentak memandangiku.. ukkhh malu.. Dan aku pun berbalik pada teman dan berbarengan berkata “Ikkkhh ILFIL”.. hhe barengan.. iya ya kok gitu.. jadi ilfil, padahal cakep kok malah genit.
Subhanallah tingkah laku si Ikhwan membuat kita tertawa cukup lama, memang aneh yaa matanya itu lohhh aneh.. genit kayak om om gitu..ting ting ting… ukhh…


Di sela-sela tawa, kami teringat bahwa kami di amanatkan teman untuk membeli barang, apa lah akupun tak begitu tahu. Karena salon masih penuh, kami pun memutuskan untuk pergi mencari barang yang di amanatkan teman.


Dan kamipun tiba di sebuah toko. Subhanallah apa lagi ini.. mengapa mulut enggan berbicara,, sulit sekali berkata..duhh.. menyuruh teman ya sama saja katanya. Subhanallah tuh penjaga toko apa pemiliknya kok cakep ..eheeee lagi-lagi membuat kami tersipu malu karena gelagap kami yang memperlihatkan kebingungan namun tak mampu berucap.
Temanku memberanikan diri untuk bertanya pada penjaga toko tentang barang yang di cari, subhanllah itu senyum sungguh manis, calm,, eheee..

Dengan senyum yang begitu ramah “ mau mencari apa mbak ?“
Teman menjawab dengan gugupnya “ ini ma..mau mencari pi..piring dan boneka, apa ada?”
Ikk senyumnya nambah ramah” Coba silahkan bertanya pada kasir sebelah”
            “Ouh ia trimakasih”

Kami pun menghampiri kasir yang yang di tunjuk si penjaga toko. Di balik sebuah benda kotak hitam berlayarkan animasi-animasi ternyata ada sesosok Ikwahn , Subhanallah cakepnya tuhh ikhwan, masih muda ( dilihat dari raut mukanya), tampan dan sepertinya pekerja keras. lagi-lagi gak bisa bicara. Tapi aneh kok yang ini malah bikin deg-degan. Tak biasanya menghadapi Ikhwan sampai seperti ini. Hati berkata-kata ini jawaban dari pertanyaanmu. Subhanllah apa maksudnya. Perkataan  hati semakin membuat ku tak mampu berucap satu kata pun. Yang ada aku termenung “ Rabbana apakah ini jawaban doa khususku di kala tahajud?”. Tapi apakah mungkin, melihatnya saja baru kali ini. Subhanallah tak ada yang tak mungkin bagi-Mu.
Kalaupun benar ini belum saatnya karena waktu ini belum halal ku jalani. Semoga waktu yang terindah masih di simpan-Nya untuk ku.

Memang para penjaga toko menyihir kami. Ada sihir apa sehingga kami tak mampu bicara sedikitpun. Anehnya ketika tadi di sekolah menghadapi ikhwan-ikhwan tak seperti ini. Mengapa ketika menghadapi penjaga toko itu aku dan temanku menjadi seperti ini, berkata saja susah. Ya Rabbana ada apa ini. Mungkinkah ini nikmatmu, atau bahkan cobaan mu. Semoga apa pun itu selalu yang terbaik.

Selanjutnya aku menyuruh saja pada teman untuk mencari barang titipan itu. Dan ia pun memberanikan diri untuk bertanya.. masih sama seperti sebelumnya masih gagap. Padahal tak sedikitpun kami pernah gagap, tapi kali ini benar-benar gagap total.
Sepertinya penjaganya masih muda ia memanggilnya kakak dan langsung menanyakan barang yang dicari.
Dengan ramahnya “ Tidak ada mbak, sepertinya ada di toko yang berada di sana” sambil menunjukan tempat itu.
Kami langsung bergegas dan mengucapkan terimakasih. Subhanallah benar-benar membuat malu,,ukhhh…

Duhh Zya kenapa seperti ini ada apa dengan mu.. helooowwww ingat zya Tuhan melihat apa yang kau kerjakan, belum halal kau pandang.. Zya,, sadarlah ayouuu sadar Zya… serentak hati berkata seperti itu.

Teman dengan spontannya “ikkhh ganteng juga ya.. kok banyak yang ganteng”
Dengan nada kebingungan aku mengiya kan saja karena aku pun merasakan hal yang sama. Padahal di hati ku, aku masih bingung, apa yang terjadi sebenarnya itu halal bagiku atau tidak. Akh entahlah…

Setelah kami mengunjungi toko itu kami tak bergegas ke toko yang satunya lagi tepatnya yang di tunjukan si penjaga toko itu. Kami memutuskan untuk pergi ke salon.

Setibanya di sana teman langsung saja di masker rambutnya. Aku di sana hanya mengantar, tak melakukan treatment apa pun di salon itu. Hanya duduk dan masih termenung memikirkan hal itu. Masih teringat raut muka yang super calm, ramah dan sepertinya baik. Subhanllah sesuatu apa yang telah menguasai fikiran ku saat kini, salahkah? Haramkah? Tak pantaskah? Subhanllah itu kata-kata terngiang-ngiang terus di fikiran entah apa maunya aku tak mengerti.


Jam berdentang menunjukan pukul tiga sore. Dan teman pun akhirnya selesai dengan treatmentnya itu. Kami bergegas pulang. Karena tempat salon itu berdekatan dengan toko yang kami kunjungi tadi mungkin hanya di batasi empat sampai lima rumah saja. Dan otomatis ketika pulang kami akan melewati jalan yang searah dengan tempat toko itu. Dan apa yang terjadi……… lagi-lagi ini mulut bungkam seribu bahasa… diam,menunduk tak menentu. Dan ternyata itu ikhwan ada bersama teman-temannya ,, yang membuat bungkam ini bertambah itu temannya si ikhwan cakep-cakep juga..ehhheeee…
Sedikit kepincut,, bikin gak karuan aja.
Makin bertambah juga tuh kebingungan dihati.  Takut Allah marah sama perbuatanku, tapi aku juga hanya manusia biasa, sama seperti manusia normal pada umumnya. Tapi sungguh aku masih takut Allah marah. Subhanallah sihir apa ini.


Perjalanan pulang berlangsung , diisi dengan sebuah percakapan dengan tema “Penjaga toko”,, ehheee meskipun terasa aneh tapi yaa cukup menyihir mata kami. Saking asyiknya membicarakan si penjaga toko sampai-sampai kelupaan dengan sesuatu yang telah kami beli.
Dengan sontaknya teman berkata “Burung garudanya?”
            “ehh ia ya, lupa.. gak inget sedikitpun”
Teman sengaja menaruhnya ketika di salon. Pabila terus kami bawa itu akan membuat repot, jadinya kami letakan sejenak burung garuda itu. Dan ternyata ketika pulang kami lupa tak mengambilnya.

Dengan terpaksa kami berbalik arah untuk mengambil gambar si gagah itu…. Malu juga dari tadi bolak balik … yaa untungnya saja si penjaga toko tak menampakan dirinya. Yaa meskipun tadinya berharap ia muncul dengan sosok yang penuh pesona itu. Tapi yaa syukur saja, jadinya hati ini tidak menambah lagi urutan pertanyaannya.


Pulang kerumah penuh rasa, rasa aneh,bingung,seneng,takut, dan lain-lain deh..
Subhanallah sihir apa ini. Hingga fikiran ini ia kuasai. Astagfirallah…
Seisi rumah pun tersa bertanya-tanya dengan tingkah laku ku yang sepertinya aneh juga. Senyum-senyum sendiri, kadang seperti orang bingung.. ya hari itu terasa rujak deh asem, manis, pedes nyampur sudah..


Malam tiba dan menyapa dengan sendu, tak kulewatkan tahajud. Kebingunganku akan hari itu ku curahkan sudah pada-Nya, semua isi hati kutitipkan pada-Nya, kecemasan yang mendera seakan terobati karena-Nya. Curhat bersama-Nya hal yang terindah di setiap sela waktu ku. Di kala tahajud Ku ganti doa khususku menjadi doa itu.

“ Yarabbana sesungguhnya engkau maha pemilik raga ini, ampuni dosa hamba yang telah memandangnya, sungguh hati ini kini meyakinkan enkau pastilah marah, khusyuknya Nama-Mu di hati dan fikiran ku berganti kini dengan sosok hambamu. Ampuni hamba yarabb, sesungguhnya hamba hanya manusia biasa. Perkenankanlah hamba menaruhnya di keridhaan mu, kutitipkan rasa ini dalam karunia mu. Bila ia jodohku pertemukanlah kami dalam masa yang lebih indah, dan halal bagiku. Namun jika ia bukan jodohku, gantilah ia ya-Rabbana dengan sosok yang lebih kau ridhai untuk ku”

Hingga saat itu doa-doa tersebut menjadi penghias tahajud ku. Semoga Allah mau meridhainya meskipun sungguh hati ini pun tak berharap banyak. Namun setelah menyerahkan semua pada-Nya aku yakin ia maha tau apa yang terbaik untuk ku. Kacamata manusia mungkin hanya mampu melihat sekilasnya namun kacamata-Nya maha tau atas segalanya.



                                                                                    @18-September-2011









… Zya D’QueenChocolate…                  ­

Tidak ada komentar:

Posting Komentar